Minggu, 22 Juni 2014

Melewati atau tidak melewati pikiran

Siang tadi saat berbincang dengan teman-teman kantor tanganku melipat-lipat kertas struk belanjaan. Tiba-tiba saja di tanganku sudah terwujud sebuah perahu kertas. Sudah berkali-kali aku berusaha membuatkan perahu kertas untuk Janet, qurrata a'yun, tetapi selalu gagal. Aku benar-benar sudah lupa algoritma membuat perahu kertas, dan tanpa sadar siang tadi aku membuatnya.

Kejadian yang aneh juga pernah terjadi sewaktu usiaku belum memasuki dua digit. Saat itu aku berkunjung ke rumah teman dan melihat sebuah holahop dan langsung memainkannya. Sang tuan rumah menyatakan keheranannya dengan menyampaikan bahwa memainkan holahop itu tidak mudah. Dia lebih heran lagi saat tahu bahwa itu pertama kalinya aku memainkan holahop. Sialnya, ucapan sang tuan rumah adalah kutukan bagiku, aku tak bisa memainkan holahop lagi sejak itu. Di Jogja aku punya sebuah holahop yang terbuat dari rotan yang rencananya kugunakan untuk mengurangi lemak di pinggangku. Hingga sekarang aku tak bisa memainkannya.

Beberapa hal memang [lebih baik] tidak melewati pikiran.


Tetapi beberapa hal lebih baik melalui pikiran. Dengan reverse engineering, perahu kertas di tangan bisa kuurut balik sehingga aku sekarang bisa membuat kembali perahu kertas. Kali ini terjadi dengan penuh kesadaran.