Kamis, 26 Juni 2014

Artifisial 1, Alamiah 0

Siapa bilang yang alamiah lebih baik daripada yang artifisial? Saat minum ASI langsung dari ibunya, anakku Ale kadang tersedak karena aliran ASI terlalu kencang. Seharian kemarin Ale ditinggal ibunya dan meminum ASI dari dot, dia tidak pernah tersedak karena dot jaman sekarang sudah diberi perangkat untuk mengendalikan aliran ASI. Yang artifisial, dalam kasus ini, lebih baik daripada yang dirancang oleh alam.

Alam hanya punya metode trial-error. Percobaan dengan variasi, kemudian yang lebih buruk disingkirkan. Alam tidak benar-benar mendesain, alam hanya melakukan seleksi atas variasi. Dan tidak seperti manusia, saat merancang alam hanya berbekal keadaan terkini. Merancang dari nol atau memodifikasi secara radikal adalah sebuah kemewahan yang tidak dimiliki oleh alam. Jika manusia dirancang dari nol, tentu manusia tidak dirancang untuk mudah tersedak yang dalam beberapa kasus berakibat fatal. Manusia bukan hasil rancangan yang sempurna.


Berbeda dengan umumnya dipercaya, sesungguhnya natur manusia lebih banyak mengalami tekanan dari kultur yang manusia ciptakan sendiri. Jika semakin banyak ayah yang kontak dengan bayinya, varian laki-laki berpayudara akan memiliki keuntungan komparatif dibandingkan normalnya laki-laki saat ini. Lalu kekuatan alam yang bernama seleksi akan lebih memihak kepada laki-laki berpayudara dan dalam beberapa generasi akan kita dapati laBerbeda dengan umumnya dipercaya, sesungguhnya natur manusia lebih banyak mengalami tekanan dari kultur yang manusia ciptakan sendiri. Jika semakin banyak ayah yang kontak dengan bayinya, varian laki-laki berpayudara akan memiliki keuntungan komparatif dibandingkan normalnya laki-laki saat ini. Lalu kekuatan alam yang bernama seleksi akan lebih memihak kepada laki-laki berpayudara dan dalam beberapa generasi akan kita dapati laki-laki menyusui anaknya.