Selasa, 29 Oktober 2013

Anti Evergreen

Di sini, di Prancis, aku baru tahu makna dari musim gugur. Setiap hari adalah hujan atau angin, seringkali dua duanya, hujan angin. Seorang teman memberi tahu aku bahwa musim gugur adalah musim yang paling tidak jelas. Kemudian muncul pertanyaan, jika air melimpah mengapa di musim gugur dedaunan menguning dan berguguran?

Di sini tumbuhan memiliki program yang ajaib. Ketika lamanya siang mulai berkurang, tumbuhan menyadari bahwa mereka harus bersiap menyambut musim dingin yang minim sinar matahari yang sebentar lagi akan datang. Mereka mulai berhenti membuat makanan melalui fotosintesis dan klorofil hijaupun mulai berganti warna kuning karoten. Banyak yang kemudian memutus pasokan air ke dedaunan, lalu kita jumpai daun yang berguguran berserakan di jalan. Di musim gugur tumbuhan bersiap untuk istirahat tanpa aktivitas, hanya merasakan angin yang berhembus, dingin yang memuncak, dan akhirnya salju di musim berikutnya.

Setiap hari kita memerlukan musim gugur, saat di mana kita mulai bersiap untuk tidak melakukan apapun. Dalam musim gugur itu, kita memupuk niat yang kuat dan keteguhan hati untuk memasuki keheningan musim dingin dalam keseharian. Sebagaimana yang dibisikkan oleh Rokia Traore, J'ai eu le courage de ne rien faire', [akhirnya] aku memiliki keberanian untuk tidak melakukan apapun.