Mbah Surip, saat engkau berpulang kukatakan bahwa kehidupanmu mengingatkanku akan kembang api, sekejap gemerlap di angkasa lalu mati.
Kini saat ngopi aku teringat engkau lagi, apa yang bisa membunuhmu adalah satu-satunya hal yang membuatmu tetap hidup. Kopi malam ini kok nikmat sekali, ya?