Peristiwa G30S telah menjadi 'dalih pembunuhan masal' terhadap orang-orang komunis dan yang dituduh komunis, ratusan ribu hingga jutaan jumlahnya yang terbunuh. Hanya Gus Dur satu-satunya tokoh di Indonesia yang pernah meminta maaf atas kekejaman tersebut. 'Sebuah bangsa yang tidak mengakui kesalahannya akan mengulangi kesalahannya'.
Selamat jalan, Gus. Doaku untukmu.
Rabu, 30 Desember 2009
Jumat, 25 Desember 2009
Nadia Tidak Melanggar Kodrat
Sebagai kasus ke-4 pergantian jenis kelamin yang masuk ke pengadilan di Indonesia, apa yang dilakukan Nadia sempat menarik perhatian media. Saat tampil di TV, begitu banyak orang yang menyatakan bahwa Nadia telah melanggar kodrat, telah menjadi penanda dekatnya kiamat, dan seperti biasa serangan paling keras datang dari pemuka agama yang memintanya untuk bertaubat dari dosa pergantian kelaminnya. Pada kesempatan tersebut sang pemuka agama mengatakan hanya ada dua jenis kelamin yakni perempuan dan laki-laki di mana penentuan jenis kelamin tersebut hanya dengan mendasarkan pada kelamin yang dimiliki si manusia, sementara untuk orang dengan kelamin ganda, jenis kelaminnya ditentukan dengan memilih mana kelamin yang dominan.
Sebenarnya keberadaan orang dengan kelamin ganda bisa digunakan untuk pintu masuk untuk menilik persoalan jenis kelamin ini lebih teliti, dan menurut saya sudah tepat argumen dari dokter pelaku operasi ganti kelamin, ada jenis kelamin ketiga yakni transexual.
Pernah saya sampaikan dalam postingan saya terdahulu bahwa jenis kelamin default dari manusia adalah perempuan. Artinya, jika ada aspek dari janin-calon-laki gagal dimaskulinkan maka aspek tersebut akan menjadi feminin. Satu contoh telah saya angkat dalam postingan tersebut dan dalam kesempatan ini saya akan mengangkat satu kasus lagi, yakni janin-calon-laki yang sukses dimaskulinkan dengan terbentuknya sistem reproduksi yang sempurna sebagai lelaki tetapi otaknya gagal dimaskulinkan. Ya, otak janin-calon-laki harus dimaskulinkan, dan jika gagal janin tersebut akan memiliki otak perempuan. Ada hormon yang memaskulinkan otak janin-calon-laki yang sayangnya karena dianggap asing oleh si ibu, hormon tersebut mendapat perlawanan. Perlawanan ini semakin menguat terhadap janin-janin-laki2 berikutnya. Jika perlawanan ini menang maka yang tercipta adalah seorang bayi yang sempurna organ reproduksinya sebagai lelaki tetapi otaknya perempuan. Peristiwa biologis ini merupakan penjelasan kuat munculnya fenomena orang-orang yang merasa dirinya perempuan yang terjebak di dalam tubuh laki-laki. Dan kemungkinan besar inilah yang menimpa Nadia.
Jika benar demikian, Nadia tidak melanggar kodrat tapi kodrat yang menimpa dirinya sungguh membingungkan apalagi di tengah masyarakat yang tidak menjadikan sains sebagai landasan moralnya. Sikap terbaik kepada Nadia adalah dengan berempati serta mendukung apapun pilihan yang dia ambil sebagai pilihan terbaik untuk menjadikan dirinya merasa utuh sebagai manusia.
Sumber: Matt Ridley, Genome.
Sebenarnya keberadaan orang dengan kelamin ganda bisa digunakan untuk pintu masuk untuk menilik persoalan jenis kelamin ini lebih teliti, dan menurut saya sudah tepat argumen dari dokter pelaku operasi ganti kelamin, ada jenis kelamin ketiga yakni transexual.
Pernah saya sampaikan dalam postingan saya terdahulu bahwa jenis kelamin default dari manusia adalah perempuan. Artinya, jika ada aspek dari janin-calon-laki gagal dimaskulinkan maka aspek tersebut akan menjadi feminin. Satu contoh telah saya angkat dalam postingan tersebut dan dalam kesempatan ini saya akan mengangkat satu kasus lagi, yakni janin-calon-laki yang sukses dimaskulinkan dengan terbentuknya sistem reproduksi yang sempurna sebagai lelaki tetapi otaknya gagal dimaskulinkan. Ya, otak janin-calon-laki harus dimaskulinkan, dan jika gagal janin tersebut akan memiliki otak perempuan. Ada hormon yang memaskulinkan otak janin-calon-laki yang sayangnya karena dianggap asing oleh si ibu, hormon tersebut mendapat perlawanan. Perlawanan ini semakin menguat terhadap janin-janin-laki2 berikutnya. Jika perlawanan ini menang maka yang tercipta adalah seorang bayi yang sempurna organ reproduksinya sebagai lelaki tetapi otaknya perempuan. Peristiwa biologis ini merupakan penjelasan kuat munculnya fenomena orang-orang yang merasa dirinya perempuan yang terjebak di dalam tubuh laki-laki. Dan kemungkinan besar inilah yang menimpa Nadia.
Jika benar demikian, Nadia tidak melanggar kodrat tapi kodrat yang menimpa dirinya sungguh membingungkan apalagi di tengah masyarakat yang tidak menjadikan sains sebagai landasan moralnya. Sikap terbaik kepada Nadia adalah dengan berempati serta mendukung apapun pilihan yang dia ambil sebagai pilihan terbaik untuk menjadikan dirinya merasa utuh sebagai manusia.
Sumber: Matt Ridley, Genome.
Langganan:
Postingan (Atom)