Berpuluh kali naik kereta Lodaya bolak-balik Jogja Bandung, baru nyadar kalau sebenarnya kerata ini memiliki pramugari. Biasanya yang melayani kami yang naik klas bisnis dari kereta ini adalah pramugara.
Saat ngopi di restorasi kemarin, aku dapat pencerahan, eh ternyata ada to pramugarinya. Dan tentu saja sudah dapat diduga ujung dari segregasi ini. Mereka yang cewek-cewek ini memang hanya disediakan untuk melayani klas eksekutif saja. Tambahan lagi, pramugara-pramugara yang melayani kami di klas bisnis tidak hanya mereka itu cowok, tapi juga sudah tua-tua. Beda dengan pramugara yang melayani klas eksekutif, relatif lebih muda.
Naik kereta eksekutif tentu saja salah satu tujuannya adalah kenikmatan hidup, tapi yang tidak aku duga, yang termasuk layanan kenikmatan hidup itu adalah perempuan dan kemudaan.